Home » » Imlek : Hari Besar Masyarakat Tionghoa

Imlek : Hari Besar Masyarakat Tionghoa

Imlek atau tahun baru Imlek adalah hari besar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia, tahun baru Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keppres No 19/2002 dan mulai dirayakan sebagai hari libur nasional sejak tahun 2003. Selain di Indonesia, tahun baru Imlek juga merupakan hari libur nasional di Brunei, Filipina, Korea, Malaysia, Mauritius, Singapura, Tiongkok, Thailand dan Vietnam.
gambar imlek 2017
Tahun Baru Imlek 2017 merupakan perayaan tradisional terpenting bagi masyarakat etnis Tionghoa. Tahun ini Imlek jatuh pada hari Sabtu, 28 Januari 2017. Sesuai hitungan berdasarkan kalender masehi, Tahun Baru Imlek selalu jatuh diantara bulan Januari dan Februari.

Sementara itu, menurut penanggalan Tionghoa, tahun baru Imlek 2568 menandai dimulainya tahun ayam api. Tahun Baru Imlek dikenal juga sebagai Festival Musim Semi dan di Tiongkok merupakan hari libur resmi selama sepekan lamanya dan akan diakhiri oleh Festival Cap Go Meh yang merupakan puncak rangkaian tradisi perayaan Imlek yang jatuh pada hari ke-15 pada tahun yang baru. Pada Festival Cap Go Meh tarian Barong Sai atau Tarian Liong serta pesta lampion akan mendominasi kemeriahan festival.

Alasan Dibalik Imlek
1.    Untuk merayakan hasil kerja keras setahun lamanya bersama keluarga
2.    Untuk mengharap keberuntungan di tahun berikutnya.

Sesuai tradisi Imlek perayaan yang paling utama adalah reuni bersama seluruh anggota keluarga, bagi-bagi angpao, makan malam bersama, pesta kembang api/lampion dan membuat ragam pernak-pernik berwarna merah.

Kenapa merah? Karena warna ini dipercaya sebagai warna keberuntungan.

Adapun kegiatan budaya yang menyertai perayaan Tahun Baru Imlek 2017 antara lain, acara persembahyangan kepada leluhur, pagelaran tarian barongsai dan naga serta menyalakan petasan.

Angpau

Salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Tionghoa ketika Tahun Baru Imlek yaitu acara bagi-bagi angpau yang berisi uang di dalamnya. Sesuai tradisi unik saat Imlek, hadiah angpau hanya diberikan kepada anak-anak dan senior yang berusia lanjut/pensiun namun tidak kepada orang dewasa yang dianggap masih mampu bekerja, kecuali pemberian angpau oleh majikan kepada karyawan. 

Angpau diberikan dengan harapan bisa memberi keberuntungan kepada penerimanya.

gambar angpau

Pantangan

Selama merayakan Tahun Baru Imlek 2017 masyarakat Tionghoa masih mempercayai beberapa larangan yang pantang dilakukan jika tidak ingin keberuntungan menjauh antara lain :
  • Tidak melakukan kegiatan bersih-bersih dan keramas selama tiga hari pertama perayaan Imlek karena dianggap justru bisa menyapu bersih nasib baik atau keberuntungan.
  • Tidak melakukan pinjaman atau mengutang atau mengemis
  • Tidak boleh mengenakan pakaian hitam karena dianggap warna berkabung
  • Tidak boleh membiarkan anak-anak menangis atau rewel
  • Tempat beras tidak boleh kosong
  • Tidak boleh menerima tamu di kamar tidur.

Tahun Ayam Api

Tahun Baru Imlek 2017 merupakan Tahun Ayam Api dan untuk perihal pekerjaan dipercaya Tahun Ayam Api adalah tahun dimana kesempurnaan merupakan hal yang utama. Jadi setiap orang yang memiliki shio apapun dituntut untuk untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, rajin dan tidak boleh bermalas-malasan. Kemampuan untuk menghadapai kompetisi, tekanan dan masalah akan menjadi dasar kuat bagi seseorang supaya bisa berhasil dalam karir dan kehidupan sepanjang tahun 2017 ini.

Sejarah Imlek Di Indonesia

Pada tahun 1967, Presiden Soeharto melarang segala bentuk perayaan yang berbau Tionghoa termasuk perayaan Imlek. Hal ini dilakukan karena pada tahun 1965 terjadi peristiwa meletusnya gerakan PKI, dan Cina atau Tionghoa adalah salah satu Negara komunis yang dianggap ikut berperan dalam peristiwa tersebut.

Sejak saat itu, masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia merayakan imlek atau peribadatan lainnya secara sembunyi-sembunyi dan dalam ruang lingkup yang terbatas.

Namun, ketika Gus Dur atau Abdurahman Wahid menjadi presiden Indonesia, larangan tersebut dihapuskan melalui Keppres No 19/2002 sehingga masayarakat Tionghoa Indonesia boleh merayakan imlek dan agama Kong Hu Cu menjadi agama yang diakui di Indonesia.

Karena jasanya, Gus Dur disebut sebagai Bapak Tionghoa dan Bapak Pluralisme oleh seluruh masyarakat Tionghoa. Meskipun Gus Dur sudah tiada, sampai sekarang banyak masyarakat Tionghoa baik dari Indonesia maupun manca negara yang berziarah ke makam Gus Dur di Jombang sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa beliau.

Demikian, ulasan tentang Imlek yang merupakan hari besar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

0 komentar:

Posting Komentar