Home » » Inspirasi Hidup, Ketika Rejeki Tersendat

Inspirasi Hidup, Ketika Rejeki Tersendat


Ketika Rejeki Tersendat -  Dalam Kehidupan ini, setiap manusia dilahirkan dengan Rejeki, Jodoh dan Maut yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT Sang Maha Pencipta.

Rejeki tidak hanya berupa uang, ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya termasuk pula rejeki, bahkan lebih tinggi nilainya dibanding uang dan lainnya.

Pada kenyataannya, dalam benak kita, rejeki adalah uang. Banyak orang yang bingung mencari rejeki, kecukupan rejekinya, sebagian lainnya berlimpah rejeki. Saat kita dilimpahi rejeki, semuanya terasa mudah dan menyenangkan, semua yang kita lakukan semuanya menghasilkan uang. Namun saat rejeki datang tersendat-sendat bahkan macet sama sekali, kita mulai bingung, gelisah atau bahkan stress. Meskipun berbagai usaha sudah ditingkatkan, berbagai upaya telah dilakukan namun rejeki tak kunjung datang.


Menurut pendapat para Alim dan Bijaksana, ada banyak penyebab sehingga rejeki kita tersendat, mungkin kita kurang bersyukur, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Tuhan SWT menahan rejeki yang bersangkutan. Setidaknya ada lima hal yang menghalangi aliran rejeki.

Pertama, lepasnya ketawakalan dari hati. Kita menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan tidak dikaitkan dengan-Nya. Padahal, Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. Ath-Thalaq [63]: 3).

Kedua, karena dosa. Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad).

Ketiga, bermaksiat saat mencari nafkah. Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama? Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi, manipulasi, akan membuat rezeki kita tidak berkah.

Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang. Apa ciri rejeki yang tidak berkah? Mudah menguap untuk hal sia-sia dan tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita telanjur melakukannya, segera bertobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

Keempat, pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah. Banyak aktivitas kita yang membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh. Kita disibukkan oleh kerja, sehingga lupa shalat, lupa membaca Alquran, lupa mendidik keluarga, lupa menuntut ilmu agama, lupa menjalankan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Akibatnya, pekerjaan kita tidak berkah.

Jika sudah demikian, jangan heran bila rejeki kita akan tersendat. Idealnya, semua pekerjaan harus membuat kita semakin dekat pada Allah. Sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. Saudaraku, bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

Kelima, enggan bersedekah. Siapa pun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan, serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh butir, yang pada tiap-tiap butir itu terurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. (QS al- Baqarah [2]: 261).

Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar